Selasa, 15 Juli 2014

Dengarlah perkataan semuut..

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta diatas sebuah tong sampah didepan sebuah rumah. Suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kemballi pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Silalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.


"Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati santapan segar"katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah tertutup rapat. Si lalat hinggap sesaat dikaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah mintan agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang disekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dari kanan ke kiri bolak bali, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok harinya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, nampak seroombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan menggigiti lalat itu hingga mati. kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkat bangkat lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?" "Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, diia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita."

Semut  kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? kenapa tidak berhasil?"

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab,
"Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama." Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namu kali ini dengan mimik dan nada yang lebih serius, "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan sama seperti lalat ini."


*) Tinggalkan komeen,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar